Monday, June 20, 2016

Apakata Prof..Agus ..???
- PAS adalah tulang belakang PR..!,!!!


Yop LaksaSedap Apa makna kemenangan BN?
18 Jun 2016, malam 10:28 (Dikemaskini 18 Jun 2016, malam 10:56)


Berikut analisis segera keputusan pilihan raya Sungai Besar dan Kuala Kangsar:

(1) Pertembungan tiga penjuru tidak menguntungkan pembangkang di kedua-dua kawasan dan gagal membuka lebih peluang menyaingi BN. Malah ia menyebabkan pengundi bosan dengan kegagalan pembangkang bersepakat, sekali gus memberi undi pada BN atau tidak mengundi langsung.

(2) Kecelaruan Timbalan Presiden PKR, Datuk Seri Azmin Ali yang berkempen untuk AMANAH tetapi berdoa untuk PAS membinggungkan pengundi. Jika trend ini berkekalan, besar kemungkinan BN akan merampas semula kerajaan negeri Selangor pada pilihan raya umum akan datang.

(3) PAS membuktikan ia masih menjadi pembangkang berpengaruh. Walaupun undinya lebih kurang sama dengan AMANAH, tidak semestinya parti serpihannya itu lebih kuat. Ini kerana AMANAH disokong oleh dua lagi parti berpengaruh iaitu DAP dan PKR tetapi PAS hanya bersekutu dengan sebuah parti kecil Parti Ikatan Bangsa Malaysia (IKATAN).

(4) AMANAH tidak setanding PAS, DAP atau PKR. Meskipun mendapat jumlah undi yang dianggap memberangsangkan bagi parti yang hanya berusia lapan bulan, tetapi jangan lupa bahawa ia didokongi oleh DAP dan juga PKR.

(5) Hasrat Tun Dr Mahathir Mohamad bagi menjadikan dua pilihan raya kecil ini sebagai referendum menolak pentadbiran Perdana Menteri Datuk Seri Najib Razak gagal. Walaupun pilihan raya kecil kebiasaannya lebih memihak parti kerajaan, Najib tetap dilihat semakin selesa walaupun diasak segenap penjuru dalam pelbagai isu.

(6) Seperti pilihan raya negeri Sarawak, trend pengundian menunjukkan BN mula mendapat sedikit demi sedikit undi masyarakat Cina. Lawannya AMANAH pula mampu memberi saingan di kawasan Cina manakala PAS pula sebaliknya.

(7) Walaupun dalam pelbagai kontroversi, daripada isu 1MDB, kemasukan wang berbilion ringgit ke dalam akaun Najib, sehinggalah penggunaan jet kerajaan oleh isteri perdana menteri, isu pembangunan yang dimainkan BN nampaknya masih memikat pengundi.

(8) Isu nasional kurang mendapat sambutan tetapi sebaliknya usaha BN membebaskan dua nelayan Sekinchan yang ditahan oleh pihak berkuasa Indonesia jauh lebih dekat di hati pengundi. Walaupun dilabel sebagai pelampau dan anti-Cina, namun kejayaannya membawa pulang dua nelayan itu banyak menambat hati pengundi

Wednesday, June 15, 2016

Di Petik dari sumber


Celakalah bagi Mereka yang Lebih Mengutamakan Dunia daripada Akhiratnya

Artikel: Celakalah bagi Mereka yang Lebih Mengutamakan Dunia daripada Akhiratnya
Sifat cinta terhadap dunia dan terlalu mengutamakan urusan dunia merupakan sumber dari kehancuran agama seseorang. Ketika seseorang lebih condong ke urusan dunia, maka sudah pasti ia akan melalaikan urusan akhirat dan agamanya. Perhatikanlah orang-orang di zaman sekarang, sangat sedikit orang-orang yang mau untuk mempelajari agamanya dengan baik. Kebanyakan mereka disibukkan dengan mencari dunia dan mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya.
Bahkan, tidak sedikit di antara mereka yang menempuh cara-cara yang melanggar syariat Allah Ta’ala hanya demi mendapatkan dunia. Padahal dunia itu semakin dikejar maka akan semakin membuat seseorang haus akan dunia, dan ia akan selalu merasa tidak cukup puas dengan apa yang dimilikinya. Jika seandainya manusia diberikan satu lembah harta, maka niscaya ia akan menginginkan untuk bisa memiliki yang lebih dari itu. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
وَلَوْ كَانَ لِابْنِ آدمَ وَادٍ لَأَحَبَّ أَنْ يَكُوْنَ إِلَيْهِ ثَانٍ، وَلَوْ كَانَ لَهُ وَادِيَانِ لَأَحَبَّ أَنْ يَكُوْنَ إِلَيْهِمَا ثَالِثٌ، وَلَا يَمْلَأُ جَوْفَ ابْنِ آدمَ إِلَّا التُّرَابُ
“Jika seandainya manusia memiliki satu lembah harta, sungguh ia akan berambisi untuk memiliki lembah yang kedua. Dan seandainya ia memiliki dua lembah harta, maka sungguh ia akan berambisi untuk memiliki yang ketiga. Dan tidak ada yang membuat penuh perut manusia (puas) kecuali tanah (mati).” (HR Ahmad dan Ath-Thabrani, dan dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 1639)
Dari hadits tersebut, kita mengetahui bahwa sifat asli kebanyakan manusia adalah tamak terhadap harta dan dunia. Dan hanya orang-orang yang diberikan rahmat oleh Allah sajalah yang bisa selamat darinya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala juga menjelaskan di dalam Al-Quran bahwa harta benda itu merupakan fitnah atau cobaan untuk segenap manusia. Allah Ta’ala berfirman:
إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ فِتْنَةٌ وَاللهُ عِندَهُ أَجْرٌ عَظِيمٌ
“Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (QS At-Taghabun [64]: 15)
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ
Sesungguhnya setiap umat itu mempunyai fitnah. Dan fitnah yang menimpa umatku adalah harta.” (HR Ahmad)
Para ulama menjelaskan bahwa tujuan Allah menjadikan harta sebagai fitnah dan cobaan bagi manusia adalah untuk mengetahui siapa di antara hamba-hambaNya yang taat dan siapa yang ingkar serta cenderung mengikuti hawa nafsunya terhadap dunia. Dan tentu saja, Allah akan memberikan balasan pahala dan kenikmatan surga kelak di hari kiamat kepada hamba-hambaNya yang selamat dari fitnah dunia. Sebagaimana Allah akan memberikan siksaan neraka kepada mereka yang lebih memilih dunia daripada akhiratnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
مَن كَانَ يُرِيدُ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا وَزِينَتَهَا نُوَفِّ إِلَيْهِمْ أَعْمَالَهُمْ فِيهَا وَهُمْ فِيهَا لاَ يُبْخَسُونَ، أُوْلَـئِكَ الَّذِينَ لَيْسَ لَهُمْ فِي الآخِرَةِ إِلاَّ النَّارُ وَحَبِطَ مَا صَنَعُواْ فِيهَا وَبَاطِلٌ مَّا كَانُواْ يَعْمَلُونَ
“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya Kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang telah mereka kerjakan.” (QS Hud [11]: 15-16)
Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah menjelaskan bahwa mereka yang lebih mengutamakan kesenangan dunia, baik itu dengan wanita, anak-anak, emas, perak, hewan ternak, dan yang lainnya, maka akan Allah berikan seluruh jatahnya di dunia tanpa dikurangi sedikit pun. Namun, hal itu merupakan akhir dari kenikmatan dan kesenangan mereka. Kelak di akhirat, mereka akan kekal di dalam neraka dan tidak akan bisa lari dari adzab Allah Ta’ala, serta mereka tidak akan mendapatkan balasan lagi (kecuali neraka). (Lihat Taisir Al-Karim Ar-Rahman, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di, cetakan Ad-Daru Al-‘Alamiyyah, halaman 501.)
Allah Ta’ala juga berfirman:
وَيْلٌ لِّكُلِّ هُمَزَةٍ لُّمَزَةٍ، الَّذِي جَمَعَ مَالاً وَعَدَّدَهُ، يَحْسَبُ أَنَّ مَالَهُ أَخْلَدَهُ، كَلَّا لَيُنبَذَنَّ فِي الْحُطَمَةِ
“Celakalah bagi setiap pengumpat lagi pencela, yang mengumpulkan harta dan menghitung-hitung. Dia mengira bahwa hartanya itu dapat mengekalkannya. Sekali-kali tidak! Sungguh dia benar-benar akan dilemparkan ke dalam (Neraka) Huthamah.” (QS Al-Humazah [104]: 1-4)
Semoga Allah Ta’ala menyelamatkan kita dari fitnah dunia dan menjadikan kita hamba-hambaNya yang lebih mengutamakan perkara akhirat daripada dunia. Karena kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal dan sifat mengutamakan dunia merupakan sifat orang-orang kafir. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا، وَالْآخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى
“Tetapi kalian (orang-orang kafir) memilih kehidupan dunia, sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS Al-A’la [87]: 16-17)
Referensi:
– Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani
– At-Taisir Al-Karim Ar-Rahman fi Tafsir Al-Kalam Al-Mannan, Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di
– Al-Washaya, Syaikh Abu ‘Abdillah Al-Harits bin Asad Al-Muhasibi
– Dan sumber lainnya


Read more: http://ypiis.com/celakalah-bagi-mereka-yang-lebih-mengutamakan-dunia-daripada-akhiratnya/#ixzz4BaBTc29F

Catatan Lama

  • Kita harus melihat bhwa ini sbgai peringatan klu takut di sebut amaran Tuhan

  • ..pertunjuk kemurkaan dgn apa yg hamba nya lakukan bercakaran sesama sendiri. memutuskan tali persaudaraan (islam) mengabaikan tanggung jawab sesama insan membiar rakyat bawahan dgn segala beban penderitaan sebaliknya ada puak yg hidup penuh kemewahan.

  • Bermegah megah di tunjuk di tayangkan tanpa rasa malu. Dan segan Sahingga berani menyggah hukum aturan yg termaktub dlm Alquraan Sunnah. Nabi di jadikan hiasan utk mencari kedudukan dan kekuasaan...maki hamun kutukan di perdagankan...utk menunjukan kemarahan dendam kesumat tanpa batas adat dan sopan.

  • ..Tunggu Azab Allah dgn Bala. Sebagai balasan..jgn pandang remeh..Jerebu rutin tahunan klu gitu ribut pasir serta hujan yg berlaku di Mekah juga hal kebiasaan..yg lalai tidak menyedari. Dan Allah tunjukan..jadi ambil iktibar kuatkan amalan agar kita senantiasa dalam rahmat dan perlindungan Tuhan..catitan pagi dari Subang S'gor DE

Tuesday, May 31, 2016


Tolak Hudud Kelantan, RUU Tidak Jatuh Kafir – Ustaz PKR. Sebarkan...

Pihak yang menolak usaha PAS meminda Akta 355 tidak boleh dituduh kafir, murtad, munafik atau sesat, kata seorang ustaz muda PKR Wan Ji Wan Hussin.

Ketua biro agama Pemuda PKR itu berkata, Presiden PAS Datuk Seri Abdul Hadi Awang hanya membentangkan pindaan sebuah akta dan bukan membentangkan hukum syariah.

Wan Ji juga berkata, gelaran sama (kafir) tidak boleh diberikan terhadap pihak yang menolak enakmen hudud di Kelantan.
“Ini kerana enakmen itu sendiri dipenuhi dengan pandangan ulama-ulama PAS, bukan sepenuhnya syariah.

“Sifat syariah tidak boleh diubah dan dipinda kerana ia hak mutlak Allah,” kata Wan Ji di laman sosial Facebook beliau.
Beliau berkata, pindaan dibuat pada enakmen itu sebelum ini kerana ia hanya pandangan golongan itu

“Jika mereka anggap enakmen itu adalah syariah, sudah pasti mereka tidak akan pinda.

“Justeru, jika ada menganggap murtad kepada orang yang tidak menerima enakmen itu, sudah pasti ulama-ulama PAS yang pinda itu lebih murtad.

“Kerana meminda lebih teruk dari tidak terima. Ini sudah pasti mustahil,” katanya lagi.

Beliau berkata demikian ketika mengulas kecenderungan mengafirkan di Internet oleh pihak yang menolak usaha Hadi itu.
Kerajaan pada minggu lalu mengusulkan supaya rang undang-undang persendirian Hadi bagi meminda Akta Mahkamah Syariah di parlimen dipercepat.

Hadi bagaimanapun meminta ia ditangguhkan ke sidang depan kerana kesuntukan masa






FACE BOOK

Laaa rupanya dah siap skrip.

Haji Hadi memang dah sedia skrip siap ada dlm skrip mintak tangguh.

Hahahahaha bentang usul ingatkan nak pecah Pakatan Harapan.

Lst2 BN yg pecah.

















Di petik dari sumber
Bukan Islam Masih Bersama PAS Selepas Berpisah Dengan PR dan RUU Dibentangkan

Dilulus untuk paparan oleh Abdullah

Analisis Isu

Ramai yang membuat anggapan PAS akan ditolak oleh bukan Islam apabila berpisah dengan Pakatan Rakyat dan bertentangan dengan DAP. Apabila Presiden PAS membentangkan RUU Persendirian yang berkaitan meningkatkan keupayaan Mahkamah Syariah yang disebut sebagai Hudud maka bertambahlah bukan Islam menjauhi PAS. Anggapan itu salah sama sekali. Kita tak tahu perancangan Allah. Allah boleh mengatur sesuatu yang tak terfikir sperti kita tak terfikir bagaimana UMNO boleh mencadangkan dipercepatkan RUU dibentangkan. Itu semua kerja Allah.























Nak beritahu bukan Islam dikalangan PKR lebih percaya PAS daripada parti lain.


Apakah orang Islam nak jadi bodoh kerana mereka?
Posted on Monday, May 30 @ 21:00:36 MYT
Dilulus untuk paparan oleh Abdullah


Respon"Assalamualaikum,,,

Siapa yang main wayang sebenarnya? PAS dan Umno atau MCA, Gerakan dan DAP? yang menentang RUU pindaan akta 355 semakin nampak gila, sehingga ada exco MCA di Kedah keluar parti dan presiden MCA serta Gerakan mengugut akan letak jawatan kalau gagal halang pindaan ini.

Mereka semuanya kafir yang tidak akan terjejas dengan pindaan dan mereka dari MCA dan Gerakan cepat menyahut seruan LGE dari DAP untuk menyatakan pendirian mereka, semuanya serupa menentang pindaan dengan alasan menjaga keharmonian negara majmuk.

Apa punya bodohnya pendirian mereka mereka ini sedangkan tak ada siapapun yang larang mereka untuk minum arak, makan babi dan nak berguling buat sex tanpa nikah dan sesungguhnya kita orang Islam dicabar sebegitu rupa malah dalam satu aspek diperbodohkan agar mengikuti apa yang mereka mahu.

MCA satu ketika dulu pernah mengajar orang Islam dalam Umno supaya menyediakan arak dalam setiap majlis yang dianjurkan dengan ungkapan majlis yang tidak ada arak itu tidak kelas dan ada pula orang Islam dalam Umno terpengaruh.Hari ini orang Islam dalam Umno sudah mula menyedari kesilapan itu dan menerima usaha PAS untuk mengamalkan Islam yang sebenarnya.MCA mengelabah kerana tidak berupaya mempengaruhi orang Islam Umno lagi jadi mereka mula jadi gila.Ada ker munasabah exco di Kedah keluar parti dengan sebab pembentangan RUU itu sedangkan dia duduk jauh dari negeri yang akan terkesan dengan RUU itu malah lebih menghairankan lagi, kalaupun negerinya turut terkesan, dia tidak terjejas apa apa pun.itu kerja gila!
Sebab itu ada sebab untuk percaya mereka sedang main wayang untuk mengugut MP Islam dalam BN agar menolak pindaan dan kalau wayang mereka berjaya dengan adanya MP Islam dalam BN menolak nanti bermakna kita orang Islam sudah berjaya diperbodohkan oleh mereka.Nampak seperti kesatuan dalam BN sudah tergugat dengan RUU ini, tetapi sejauh mana kesedian mereka mengotakan apa yang mereka kata masih belum terjawab.
Apa yang penting, para MP Islam perlu sedar dengan permainan wayang mereka dan perlu tegas menyokong sesuatu yang membaweta kepada perlaksanaan perintah Islam, tak ada kompromi tentang itu, kalau MP Islam sayangkan ugama mereka tapi kalau MP Islam masih mahu diajar oleh MCA bagaimana nak berugama, hiduplah kita berulamakkan MCA selama lamanya.
"

................................
Dihantar untuk paparan TKO (Tranungkite)
Oleh:
 senik
Posted on Monday, May 30 @ 21:00:36 MYT
Dilulus untuk paparan oleh Abdullah

Monday, May 30, 2016




RUU Persendirian: Pelik bukan Islam bantah

Dilulus untuk paparan oleh AnisahOmar

Berita
SHAH ALAM - Rang Undang-undang (RUU) Persendirian yang dibawa oleh ahli Parlimen Marang, Datuk Seri Abdul Hadi Awang adalah bertujuan  meminda Akta Bidang Kuasa Jenayah (Mahkamah Syariah 1988) dan tiada kaitan dengan hudud. 


Presiden Persatuan Peguam-peguam Muslim Malaysia, Datuk Zainul Rijal Abu Bakar berkata, RUU Persendirian tersebut hanyalah untuk memperluas kuasa Dun bagi meminda enakmen jenayah syariah kepada hukuman yang lebih berat.


“Buat masa ini, enakmen jenayah syariah hanya mengguna pakai hukuman tiga tahun penjara, RM5,000 denda dan enam kali sebatan di mana hukuman itu lebih rendah berbanding mahkamah majistret.

“Tiada apa-apa di dalam RUU Persendirian tersebut menyatakan tentang kesalahan hudud qisas mahupun taazir. Pihak yang mendakwa RUU tersebut berkaitan hudud mungkin terkeliru atau mahu mengelirukan orang ramai,” katanya ketika dihubungi sinar Online.

Selain daripada itu, Zainul memaklumkan bahawa RUU Persendirian Seksyen 2 yang diterangkan tersebut jelas memaklumkan bahawa ia hanya terpakai buat orang Islam sahaja dan tidak melibatkan golongan bukan Islam.

Zainul berkata, beliau merasa pelik mengapa orang bukan Islam dilihat melenting dan membantah undang-undang Islam yang telah diperuntukkan dalam perlembagaan.

“Dalam perlembagaan ada menyatakan bahawa sesuatu agama itu mesti ditadbir urus oleh orang dalam agama itu sendiri.

“Macam mana nak orang Islam dapat bebas mengamalkan agama ini jika orang bukan Islam campur tangan dan ini bertentangan dengan apa yang ada dalam Perlembagaan,” katanya.

Dalam pada itu, Zainul turut memaklumkan bahawa pihaknya tidak melihat RUU Persendirian tersebut bercanggah dengan Perlembagaan Persekutuan memandangkan ia sememangnya telah termaktub di dalamnya.

“Saya selalu dengar RUU ini dikatakan melanggar Perlembagaan tapi di mana yang dilanggar tidak dijelaskan oleh pihak berkenaan.

“Ia dikatakan langgar perlembagaan kerana didakwa ada perbezaan undang-undang orang Islam dan bukan Islam. Namun bagi saya, itu adalah kesamarataan dan satu perkara umum,” katanya.

Wednesday, May 25, 2016

Melayu


15
Melayu Mudah Terpesona
Kalau engkau nak cuba tipu Melayu dengan berkesan,engkau guna terma terma Arab.
Kalau nak jual daging babi sekalipun,kau tulis pada bungkus babi tu Wal Khinzir Halalan Toiyiban.Make sure tulisan Jawi.Kalau tin Carlsberg tulis Jawi,Al Araki Wal Nikmati..
aku percaya Melayu akan beli dan minum bertin tin.Melayu pantang nampak tulisan jawi,disangka semuanya halal dan Islamik.
Kalau nak jual insuran atau hire purchase,syarat-syarat perjanjian pun gunakan terma Arab.Al Mudhoroboh Wal Gila Babas,Al Bai Bitaman Ajil Wal Bhai Bitamin Ajal,kemudian kau gunakan serba sedikit kata kata manis spt Insyaallah,Masyaallah,Alhamdulillah,Bismillah bila bercakap..nescaya engkau boleh buat sale.
Kalau lagi baik,gambar bisnes kad engkau tu letak muka engkau pakai kopiah,baju putih.Kalau engkau ada janggut,simpanlah janggut.Ini utk aksesori engkau berniaga tau.Insyaallah ramai lah engkau dapat pelanggan Melayu.
Aku pernah pergi dengar ceramah pasal Takaful,semuanya nak di labelkan dengan bahasa Arab.Padahal boleh je dipanggil dengan Bahasa Malaysia yang lebih mudah.
Aku tengok jadi satu masalah kepada pendengar apabila engkau kena belajar faham makna Arab,padahal yang sepatutnya engkau faham ialah konsep dan pelaksanaan.Melayu ni bangsa kulit.Suka betul dengan hiasan luaran.Yang isinya mereka tak pentingkan.
di petik dari sumber:http://poyomelayu.blogspot.com/

Tuesday, May 24, 2016


Rafizi serah bukti dakwaan rasuah kepada Wan Azizah


KUALA LUMPUR: Setiausaha Agung PKR, Rafizi Ramli berkata bukti dakwaan rasuah di Selangor kepada presidennya, Datuk Seri Dr Wan Azizah Wan Ismail.

Beliau berkata parti akan menentukan langkah susulan dan samada maklumat itu patut diserahkan kepada Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM).

“Barangkali, perkara itu akan diangkat ke peringkat parti esok malam,” katanya.

Sebelum ini, pesanan WhatsApp Rafizi dalam perbualan tertutup ahli parti dan penyokong Reformasi, berkenaan dakwaan permintaan wang dan wanita ketika berurusan dengan kerajaan Selangor, telah dibocorkan.

Dalam satu kenyataan Jumaat lepas, Rafizi mengesahkan dakwaan rasuah itu bersifat khusus, namun ia tidak ditujukan kepada mana-mana ADUN atau pegawai kerajaan dalam mana-mana jabatan kerajaan negeri.

Rafizi berkata pesanan yang dibocorkan itu merupakan satu peringatan bahawa rasuah tidak boleh dipandang ringan.

“Itu yang selalu saya ingatkan pada parti,” katanya.

Ketika ditanya samada beliau mempunyai bukti dakwaan rasuah di Selangor, Rafizi berkata: “Bila saya kata saya ada bukti, saya ada banyak bukti.”

Bagaimanapun, katanya, ada sebahagian pihak berpendapat pendedahan isu ini tidak kena pada masanya.

Rafizi menjawab masyarakat cukup bijak untuk menghakimi isu yang dibangkitkan dan ditangani.

Ahli Parlimen Pandan juga berkata beliau tidak akan mengambil tindakan terhadap individu yang membocorkan pesanan WhatsApp itu kerana apa yang dinyatakan secara tertutup patut dinyatakan secara terbuka.

“Saya akan bercakap perkara yang sama di dalam dan luar parti. Adakalanya, ia diluar konteks. Tetapi itu sesuatu yang boleh kita perjelaskan,” katanya kepada pemberita di Parlimen hari ini.

Rafizi berkata apabila seseorang itu memegang satu-satu jawatan, individu itu perlu akui apa yang ditulis boleh terbocor ke pengetahuan orang ramai.

Beliau juga menyedari pendiriannya berkenaan satu-satu isu itu berlainan daripada orang lain.

“Pendirian saya mengenai apa yang betul dan salah mungkin berbeza daripada orang lain. Saya percaya ahli parti perlu dilihat lebih bersih daripada bersih.”

“Jika tidak, apa bezanya kita dengan Barisan Nasional atau UMNO?”

Beliau menekankan pentingnya menjaga tindak-tanduk semasa berkhidmat supaya tidak menjadi perbualan orang ramai.

“Atau apabila spekulasi berlaku dan jika kita tidak memberi jawapan yang bagus, apa bezanya kita dengan (pengendalian) isu 1MDB,” katanya.

Maka atas sebab itu, kata Rafizi, beliau tetap menegaskan parti perlu menangani aduan yang diterima daripada masyarakat.

“Sekiranya mereka tidak bersetuju (dengan saya), elok beritahu pada saya. Ada aduan-aduan yang perlu parti tengok.

“Saya tidak mahu parti berkata ada aduan, tetapi tidak ada bukti jadi tiada tindakan boleh diambil.”

Friday, May 13, 2016




DAP Pernah Hilang 7480 Undi Kerana Hina Ulama Dan Hudud


DAP marah cerita ini diulang siar, tapi saya suka cerita dan kisah benar ini. DAP pernah hilang 7480 undi kerana hina Ulama dan hudud serta ahli-ahli PAS
DAP memulakan tirai tahun 2014 dengan kesombongan dan merasakan mereka hebat mendapat sokongan dari orang Cina dan Melayu semasa PRU13.
Mereka mula melancarkan gerakan menghina PAS kerana tidak mengugurkan cita-cita membawa hudud sebagai agenda PAS. Mereka hina Tuan Guru Nik Abdul Aziz dan Tuan Guru Haji Abdul Hadi Awang. Mereka ugut pengundi melayu, mereka perkecil sokongan pengundi PAS semasa PRU13.
Selama hampir 4 bulan mereka membuat gerakan ini, tiba-tiba Ahli Parlimen DAP Teluk Intan mati mengejut pada 1 Mei 2014. Terduduk mereka resah dan bimbang ketika mereka hina orang melayu dan Islam, mereka perlu hadapi PRK ini di kawasan 37% pengundi melayu Islam.
Sebelum ini mereka berbangga dengan undi yang mereka perolehi semasa PRU13. Majoriti 7,313 adalah sangat besar. Sepatutnya mereka tidak bimbang untuk hadapi PRK Teluk Intan kerana majoriti besar dan undi yang mereka perolehi oleh mediang Seah Leong Peng sebanyak 27,399 undi.
DAP dalam keadaan kelam kabut membuat satu strategi politik yang mengejutkan untuk hadapi PRK Teluk Intan yang berlangsung pada 31 Mei 2014.
DAP terpaksa mengambil hati 37 peratus pengundi melayu dengan dan terpaksa meletakan seorang calun anak muda wanita melayu sebagai jalan mengambil hati.
Maka, Dyana Sofya Mohd Daud diperkenalkan dan diumum sebagai calon melayu untuk wewakili DAP PRK Teluk Intan di kawasan 53 peratus pengundi cina.
Perbagai cara mereka lakonkan untuk menambat semula hati pengundi khasnya melayu, cara berpakaian , cara kempen, cara makan, cara bercakap, pendek kata semuanya mempunyai ciri melayu.
Ketakutan mereka mejadi nyata. Keputusan PRK Teluk Intan yang diumumkan pada malam 31 Mei 2014, merentap luluh kesombongan mereka selama ini.
Calon DAP kalah ditangan calon Barisan Nasional Datuk Mah Siew Keong dengan majoriti 238 undi.
Dap hilang kerusi Teluk Intan, DAP hilang undi Melayu Islam.
Apabila DAP hilang 5 kerusi semasa PRN Sarawak baru-baru ini, mereka mula buat pusingan 360 darjah, dengan merayu agar PAS kembali duduk bersama berbincang.
Saya harap pembaca tidak kongsi penulisan ini kepada pimpinan DAP, bimbang mereka tidak keruan, mandi tidak basah, makan tidak kenyang, tidur tidak lena, pejam mata nampak cerah, buka mata nampak gelap.
Semoga catatan ini boleh menyedarkan rakan-rakan bekas pemimpin PAS yang telah terjun meninggalkan bahtera PAS, tersedar langkah mereka berpaut pada tali sauh bahtera DAP bakal menjadikan lautan sebagai kubur mereka tanpa nisan.
Sekian.
Naraza Muda
10 Mei 2016 Selasa.

Thursday, May 12, 2016

di petik dari sumber

Hukum Memanggil Non-Muslim Sebagai Saudara


Pada beberapa kesempatan kita sering mendengar perkataan yang beredar di masyarakat yang mengatakan bahwa : “Kita semua bersaudara”. Padahal di situ bercampur antara muslim dan non-muslim. Atau dalam konflik SARA yang terjadi di beberapa daerah Indonesia, sering disebutkan bahwa masyarakat muslim dan non-muslim itu bersaudara. Atau dalam ungkapan basa-basi sejenis. Mungkin tujuan orang yang mengatakan itu adalah demi menjaga persatuan, etika kehidupan bermasyarakat, dan yang lainnya.
Pada kesempatan ini akan coba dituliskan dari apa yang telah dijelaskan oleh para ulama tentang permasalahan dimaksud ditinjau dari kaca mata syari’at.
Allah ta’ala telah berfirman :
إِنّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ
Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara” (QS. Al-Hujuraat : 10).
Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya ketika berkomentar tentang ayat tersebut menyebutkan beberapa hadits, diantaranya :
المسلم أخو المسلم لا يظلمه ولا يسلمه
Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak boleh mendhalimi dan membiarkannya (didhalimi)” [HR. Muslim, At-Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ahmad].
والله في عون العبد ما كان العبد في عون أخيه
Allah akan terus menolong seorang hamba selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya
إذا دعا المسلم لأخيه بظهر الغيب قال الملك آمين ولك مثله
Jika seorang muslim mendoakan saudaranya dari kejauhan, maka malaikat akan mengucapkan : Amin, dan bagimu sepertinya
مثل المؤمنين في توادهم وتراحمهم وتواصلهم كمثل الجسد الواحد, إذا اشتكى منه عضو تداعى له سائر الجسد بالحمى والسهر
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal cinta dan kasih sayang mereka adalah seperti satu tubuh. Jika salah satu bagian tubuh merasa sakit, maka seluruh anggota badan akan merasa demam dan susah tidur
المؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعضه بعضاً - وشبك بين أصابعه صلى الله عليه وسلم
Seorang mukmin terhadap orang mukmin lainnya adalah seperti satu bangunan yang sebagian dengan sebagian yang lainnya saling menguatkan” Dan pada saat itu Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam menjalinkan jari-jemari beliau.
Imam Ahmad meriwayatkan, Ahmad bin Al-Hajjaj memberitahu kami, ‘Abdullah memberitahu kami, Mush’ab bin Tsabit memberitahu kami, Abu Hazim memberitahuku, ia berkata : Aku pernah mendengar Sahl bin Sa’ad As-Sa’idi radliyallaahu ‘anhu menceritakan hadits dari Rasulullah shalallaahu ’alaihi wasallam, beliau bersabda :
إن المؤمن من أهل الإيمان بمنزلة الرأس من الجسد, يألم المؤمن لأهل الإيمان كما يألم الجسد في الرأس
Sesungguhnya (hubungan) orang mukmin dengan orang-orang yang beriman adalah seperti (hubungan) kepala dengan seluruh badan. Seorang mukmin akan merasakan sakit karena orang mukmin lainnya sebagaimana badan akan merasa sakit karena sakit pada kepala” [Hadits ini diriwayatkan sendiri oleh Imam Ahmad].
[selesai perkataan Ibnu Katsir dalam Tafsir-nya 4/226].
Jika kita cermati, maka semua hadits shahih yang mengkhabarkan tentang hubungan persaudaraan – selain persaudaraan nasab – di atas, hanya diperuntukkan pada persaudaraan bagi sesama kaum muslimin.
Asy-Syaikh Abdurrahman bin Naashir As-Sa’di berkata ketika menjelaskan ayat di atas :
هذا عقد، عقده الله بين المؤمنين، أنه إذا وجد من أي شخص كان، في مشرق الأرض ومغربها، الإيمان بالله، وملائكته، وكتبه، ورسله، واليوم الآخر، فإنه أخ للمؤمنين، أخوة توجب أن يحب له المؤمنون، ما يحبون لأنفسهم، ويكرهون له، ما يكرهون لأنفسهم
“Yang demikian ini merupakan ketetapan yang telah ditetapkan oleh Allah ta’ala di antara orang-orang yang beriman, yaitu bahwa siapapun baik di belahan barat maupun timur yang di dalam dirinya terdapat keimanan kepada Allah, para malaikat, kitab-kitab, para Rasul-Nya, dan hari akhir; berarti dia itu saudara orang-orang mukmin. Persaudaraan yang mengharuskan orang-orang mencintainya sebagaimana mereka mencintai diri mereka sendiri, serta membenci hal-hal bagi mereka seperti mereka membencinya untuk diri mereka sendiri” [Taisir Karimir-Rahman fii Tafsiiril-Kalaamil-Manaan 7/133].
Al-Qurthubi menjelaskan :
أي في الدين والحرمة لا في النسب، ولهذا قيل: أخوة الدين أثبت من أخوة النسب، فإن أخوة النسب تنقطع بمخالفة الدين، وأخوة الدين لا تنقطع بمخالفة النسب.
“Yaitu persaudaraan dalam agama dan kehormatan, bukan dalam nasab. Oleh karena itu dikatakan : ‘Persaudaraan atas dasar agama itu lebih erat daripada persaudaraan karena hubungan nasab’. Sebab, persaudaraan karena hubungan nasab bisa terputus karena adanya perbedaan agama, tetapi persaudaraan atas dasar agama tidak akan terputus hanya karena perbedaan nasab” [Tafsir Al-Qurthubi 16/322-323].
Ayat beserta penjelasannya di atas jelaslah bagi kita bahwa persaudaraan hakiki yang dimaksud dikhususkan bagi sesama muslim. Bukan dengan non-muslim. Hal yang menguatkan pernyataan tersebut adalah firman Allah ta’ala :
فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ الصّلاَةَ وَآتَوُاْ الزّكَاةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِي الدّينِ وَنُفَصّلُ الاَيَاتِ لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ
Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat, maka (mereka adalah) saudara-saudaramu seagama” [QS. At-Taubah : 11].
Sifat bertaubat, mendirikan zakat, dan menunaikan zakat adalah sifat yang dimiliki oleh orang-orang muslim. Dengan itulah mereka dikatakan Allah saling bersaudara. Adapun orang-orang yang tidak mempunyai sifat-sifat tersebut (baca : kalangan non-muslim), maka dia bukanlah termasuk saudara kita dalam agama; dan itu telah jelas.
Allah juga berfirman :
ادْعُوهُمْ لاَبَآئِهِمْ هُوَ أَقْسَطُ عِندَ اللّهِ فَإِن لّمْ تَعْلَمُوَاْ آبَاءَهُمْ فَإِخوَانُكُمْ فِي الدّينِ
Panggillah mereka (anak-anak angkat itu) dengan (memakai) nama bapak-bapak mereka; itulah yang lebih adil pada sisi Allah, dan jika kamu tidak mengetahui bapak-bapak mereka, maka (panggillah mereka sebagai) saudara-saudaramu seagama” [QS. Al-Ahzaab : 5].
Sebutan saudara kepada sesama muslim adalah sebagai dasar penanaman rasa kecintaan dan loyalitas kepadanya. Rasa kecintaan dan loyalitas ditiadakan bagi orang kafir/non-muslim. Bukankah Allah telah melarang kita untuk mencintai dan berkasih sayang terhadap mereka walau mereka adalah saudara-saudara nasab kita sebagaimana firman-Nya :
لاّ تَجِدُ قَوْماً يُؤْمِنُونَ بِاللّهِ وَالْيَوْمِ الاَخِرِ يُوَآدّونَ مَنْ حَآدّ اللّهَ وَرَسُولَهُ وَلَوْ كَانُوَاْ آبَآءَهُمْ أَوْ أَبْنَآءَهُمْ أَوْ إِخْوَانَهُمْ أَوْ عَشِيرَتَهُمْ
Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhir, saling berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya sekalipun orang-orang itu adalah bapak-bapak atau anak-anak atau saudara-saudara atau keluarga mereka” [QS. Al-Mujaadalah : 22].[1]
Tanbih !!
1.     Dengan pernyataan di atas (yaitu kita tidak boleh mencintai orang kafir/non muslim) bukan berarti kita tidak boleh bermuamalah secara mutlak dan boleh berbuat dhalim kepada mereka. Kita tetap dilarang melakukan kedhaliman apapun tanpa haq dan diperintahkan untuk berlaku ‘adil, imma kepada kaum kuffar. Allah telah berfirman :
لاّ يَنْهَاكُمُ اللّهُ عَنِ الّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مّن دِيَارِكُمْ أَن تَبَرّوهُمْ وَتُقْسِطُوَاْ إِلَيْهِمْ إِنّ اللّهَ يُحِبّ الْمُقْسِطِينَ
Allah tidak melarangkamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil” [QS. Al-Mumtahanah : 8].
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُواْ كُونُواْ قَوَّامِينَ لِلّهِ شُهَدَاء بِالْقِسْطِ وَلاَ يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلاَّ تَعْدِلُواْ اعْدِلُواْ هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى وَاتَّقُواْ اللّهَ إِنَّ اللّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” [QS. Al-Maidah : 8].
2.     Sebagian kalangan yang membolehkan menyebut Saudara kepada kaum kuffar (Ahli Kitab), sering membawakan dalil doa yang diucapkan Rasulullah shallallaahu ’alaihi wasallam setiap usai shalat :
اللهم ربنا ورب كل شيء أنا شهيد انك أنت الرب وحدك لا شريك لك ربنا ورب كل شيء أنا شهيد ان محمدا عبدك ورسولك ربنا ورب كل شيء أنا شهيد ان العباد كلهم إخوة
Ya Allah, ya Rabb kami, dan Rabb yang menguasai segala sesuatu dan yang merajainya. Sesungguhnya aku bersaksi bahwa Engkau Allah satu-satunya, tiada sekutu bagi-Mu. Ya Allah, ya Rabb kami, Rabb yang menguasai segala sesuatu dan yang merajainya. Aku bersaksi, bahwa Muhammad itu adalah hamba-Mu dan Rasul-Mu. Ya Allah, ya Rabb kami, Rabb yang menguasai segala sesuatu dan merajainya, aku bersaksi bahwa hamba secara keseluruhan adalah bersaudara”.
Hadits di atas diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad-nya 4/369 no. 19312, Abu Dawud dalam Sunan-nya (no. 1508) dan yang lainnya. Asy-Syaikh Syu’aib Al-Arna’uth berkata : ”Isnadnya dla’if karena kedla’ifan perawi yang bernama Dawud Ath-Thafawi. Ia adalah Ibnu Raasyid. Ibnu Ma’in berkata : Laisa bi-syai’ (tidak ada apa-apanya). Al-’Uqaili menyebutkannya dalam Adl-Dlu’afaa : Hadits bathil yang tidak ada asalnya” [selesai perkataan Al-Arnauth].
Selain kedla’ifan Dawud bin Rasyid Ath-Thafawi, pembicaraan hadits ini juga ada pada Abu Muslim Al-Bajaly. Tidak ada yang men-tsiqah-kannya kecuali Ibnu Hibban saja. Asy-Syaikh Al-Albani juga mendla’ifkannya dalam Dla’if Sunan Abi Dawud (hal. 113-114).
3.     Mereka yang membolehkan menyebut kaum kuffar sebagai Saudara berdalil dengan beberapa ayat dalam Al-Qur’an dimana Allah menyebutkan bahwa sebagian Nabi merupakan saudara bagi kaum mereka.
Maka jawaban atas hal ini adalah : Penyebutan ”Saudara” antara Nabi dengan kaumnya itu disebabkan karena hubungan nasab. Nabi diutus Allah kepada kaumnya bukanlah orang asing di antara mereka, melainkan masih mempunyai hubungan kekerabatan. Boleh hukumnya menyebut Saudara jika memang disebabkan adanya hubungan kekerabatan. Namun jika dimutlakkan terhadap semua orang kafir, maka ini adalah haram. Al-Alusi mengatakan : ”Makna Nabi sebagai saudara mereka adalah bahwa Nabi itu secara garis keturunan memang bagian dari mereka. Yang demikian itu pendapat mayoritas para ahli nasab” [Ruuhul-Ma’ani 8/154].
Kesimpulan : Kita tidak diperbolehkan menyebut orang non-muslim sebagai saudara kita. Hanyalah kaum muslimin saja yang saling bersaudara dan mencintai. Akan tetapi kita diperbolehkan menyebut “saudara” kepada orang non-muslim yang masih mempunyai hubungan nasab dengan kita. Allaahu a’lam.



[1]      Terkait dengan ayat tersebut, Ibnu Hajar menjelaskan :
ثم البر والصلة والإحسان لا يستلزم التحابب والتوادد المنهي عنه في قوله‏:‏ لا تَجِدُ قَوْمًا يُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ يُوَادُّونَ مَنْ حَادَّ اللَّهَ وَرَسُولَهُ‏ الآية فإنها عامة في حق من قاتل ومن لم يقاتل والله أعلم‏.‏ ا هـ‏.‏
”Selanjutnya berbuat baik, berhubungan, dan berbuat ihsan tidaklah melazimkan untuk saling mencintai dan saling berkasih sayang dengan mereka sebagaimana telah dilarang dalam firman-Nya : 'Kamu tidak akan mendapati sesuatu kaum yang beriman kepada Allah dan hari akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya' (QS. Al-Mujaadalah : 22). Sesungguhnya ayat ini umum terhadap siapa saja yang memerangi orang Islam atau tidak. Wallaahu a’lam [selesai – Fathul-Bari 5/233, melalui perantaraan Al-I’lam bi-Naqdi Kitaab Al-Halaal wal-Haraam fil-Islaam oleh Ibnu Fauzan, hal. 6; Maktabah Al-Misykah].